Belum cukup setahun, Pasar Inpres Masomba telah dua kali dilahap api. Yang pertama terjadi pada malam tanggal 28 Desember 2008, yang membakar los-los di sisi utara pasar. Pada Jumat siang tanggal 16 Oktober 2009, kebakaran kedua yang lebih dahsyat melahap hampir seluruh bagian tengah, inti areal pasar tradisional yang berisi los penjual ikan, daging, ayam, sayur-mayur, pakaian bekas (cakar), alat-alat dapur, dan sebagian pedagang grosiran itu.
Sehari setelahnya (17/10/09), saya mengabadikan puing-puing kebakaran dan menyandingkannya dengan saat pasar itu terbakar dan ketika pasar itu beraktivitas normal.
Kota berhulu pasar, pasar berhilir kota. Artinya kota memang dibentuk atas dasar adanya cikal-bakal pasar, dan pasar akhirnya mendorong terbentuknya kota. Begitulah misalnya Bukittinggi dan Surakarta.