Pada Jumat siang hingga malam (16/10/09) bagian tengah, inti bangunan pasar itu terbakar hebat. Hampir seluruh petak-petak bangunan terbakar. Padahal belum cukup setahun ketika pasar itu dilahap api (28/12/2009).
Semrawut, Becek, Bau. Khas pasar-pasar tradisional yang seringkali saya temui. Saya membayangkan sebuah pasar tradisional yang nyaman, Masomba yang tidak semrawut, tidak becek, tidak bau pasca kebakaran.
Saya tidak sedang membayangkan sebuah relokasi Masomba.
Saya mengamini istilah dalam ilmu ekonomi: mekanisme pasar. Interaksi-interaksi manusia dan barang yang berlaku disana berjalan dengan sendirinya. Membentuk habit. Itupula yang kayaknya juga terjadi pada pengelolaan pasar tradisional. Meminjam analisa Marco Kusumawijaya, pakar yang concern pada tema-tema urban, pasar mendorong terbentuknya kota.
Saya membayangkan sebuah hilir dari kerjasama yang baik antara pengelola pasar dan utamanya para penjual. Kerjasama yang bermuara pada pembeli adalah raja.
No comments:
Post a Comment
Terima kasih, telah berkunjung ke blog saya