Sunday, February 10, 2008

Makan Rp. 1000

Bisa apa uang seribu dijaman ketika politik ekonomi absurd. Negara memang tidak bisa diharap buat kendalikan inflasi. Bagi perokok aktif uang seribu hanya cukup buat 2 batang rokok yang dikepul selama kurang lebih 15 menit. Malah, untuk rokok-rokok dengan brand lama, dikios-kios uang seribu tak cukup buat dua batang rokok yang harganya sudah 600 atau 700 rupiah per batang.

Apalagi buat beli Kaledo. Saya baru tahu dari Kompas (10/02/08) harga seporsi Kaledo Rp. 25.000. Seribu rupiah mungkin cuma untuk hirup kuahnya.

Terus, bisa apa uang seribu di Palu jaman ketika politik ekonomi absurd. Bisa. Makan!

Bayangan uang seribu bisa makan seakan menjadi absurditas baru, lain, dijaman ketika uang seribu, sekali lagi, tak bisa berbuat macam-macam dihadapan nominal harga-harga konsumsi barang, jasa. Bayangan itu juga seringkali menuju pada anggapan salah tentang rasa. Ingatan saya jauh ke Yogya pada Sego kucing. Makanan dari nasi putih dengan lauk tempe oseng (tempe goreng yang diiris tipis), tiga-empat potong ikan teri dan sambel. Disaji dengan bungkusan daun pisang. Ueenak!

Bisa makan dengan seribu rupiah itu di Palu ada di jalan Imam Bonjol. Jangan bayangkan ada neon box atau plang bagus sebagai penanda tempat makan yang kata penjualnya orang-orang mengenal tempatnya sebagai Nasi Kuning Imam Bonjol. Diseberang.

Bedanya dengan sego kucing ada di nasi. Enak. Nasinya empuk dari beras dengan kualitas baik dan dengan kuning yang kental. Sambal dengan pedas yang pas. Tempe osengnya tore (baca: gurih). Bolehlah ikut keyword Bondan Winarno untuk itu. Maknyus!

Payung, kawan saya punya joke buat Nasi Kuning Rp. 1000 Imam Bonjol ini. ”Penjualnya insomnia.” Nasi Kuning di jalan Imam Bonjol itu memang cuma jualan diwaktu malam hingga dinihari. Kesannya memang seperti tak ada laba dari jualan Nasi Kuning sebungkus seribu rupiah itu. Tapi menurut penjualnya tetap punya keuntungan. Satu malam dia bisa menjual 100 bungkus lebih.

Jadi, kalau lapar malam-malam dan uang dikantong juga pas-pasan, meluncur saja ke Nasi Kuning Imam Bonjol.


Postingan Sebelumnya..